Saat seseorang bisa menerima dirinya, dalam segala bentukannya. Dalam segala kurang dan lebihnya. Saat orang sudah bisa berdamai dengan segala kurang dalam dirinya. Itu akan membuat seseorang semakin dewasa. Dan semakin toleran akan apa pun yang ada dalam hidupnya. Dan itu akan menjadi sikap yang baik untuk anda. Dan juga baik untuk orang lain. Karena anda akan semakin menghargai orang lain.
Belajar Menerima Dan Mengolah Kekurangan Dalam Diri
Penting sekali untuk setiap orang bisa menerima kekurangannya untuk bisa menjalankan hidupnya. Tidak selamanya kekurangan adalah sesuatu yang tidak baik. Semua tergantung dari sudut pandang, dari sudut mana yang anda lihat. Jika anda lihat dari sisi yang baik, maka anda akan merasa kekurangan itu adalah suatu berkat, suatu yang bisa dijadikan kelebihan anda, sesuatu yang bisa menjadi ciri khas anda. Tapi jika anda melihat dari sisi yang buruk. Maka anda akan melihat itu sebagai bencana dan aib.
Padahal tidak seburuk itu. Kita cukup belajar untuk menerima. Saat anda bisa menerima lebihmu, kenapa anda tidak bisa menerima juga kekuranganmu. Karena sampai kapanpun lebih dan kurang itu akan menempel pada dirimu. Jadi mulai lah menerima. Jika kurang mu itu ada di perbuatan, ada di sikap dan tindakan. Jadi jika anda tidak nyaman dengan itu, anda tidak suka dengan kekurangan itu, ya berubah. Apa usaha anda untuk mengubah kekurangan anda itu. Belajar mengubah kekurangan anda sehingga itu bisa menjadi sesuatu kelebihan.
Bisa menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan. Prosesnya memang tidaklah mudah. Tapi bisa. Selama ada kemauan ada niat, dan usaha. Apapun bisa saja terjadi. Tergantung dari cara anda melihat dan merespon akan kekurangan tersebut. Jadi jangan lah bersedih dan menjadi seseorang yang berduka karena mamiliki kekurangan. Karena semua orang pun akan memiliki kekurangan dan setiap orang memiliki cara berbeda-beda dalam menanggapi dan merespon kekurangannya. Ada yang menyembunyikan, ada yang malah lebih menunjukkan ini kekuranganku. Sehingga dia bisa memfilter mana orang yang bisa menerimanya apa adanya.